Description

Bisnis fashion sebenarnya tetap menarik. Tak heran, pasangan Randy W. Sastra dan Yessi Kusumo yang keduanya arsitek, antusias menggarapnya. Randy dan Yessi di awalnya pernah bekerja sebagai desainer proyek di tidak benar satu perusahaan arsitektur, namun kecintaan pada desain membawa mereka berbisnis sendiri di bidang fashion. Pasangan ini sejak 2011 mengibarkan Shopatvelvet, busana khusus untuk wanita, yang sukses dengan mengandalkan penjualan melalui media sosial. “Kami berdua sebenarnya suka desain, tidak cuma di fashion. Tapi juga di kemasan dan kreatif. Akhirnya kita mulai mencoba masuk tes pasar di product fashion. Untuk produksi, pada mulanya pasangan ini melakukan alih energi (outsource). “Kami melakukan otoparasi cocok dengan selera kami. Awalnya kita belum jelas customer suka atau tidak, namun kita berkembang mendengarkan selera customer dan saat keperluan semakin banyak, kita mulai produksi sendiri,” lanjut Randy. Saat ini 90% product sudah diproduksi sendiri. Yessi yang menjadi COO menimpali, Shopatvelvet menyasar wanita usia 17-35 tahun. Secara psikografis, mereka adalah customer wanita yang independen, miliki selera dan mengenal dunia teknologi. “Shopatvelvet mengusung rancangan understate simplicity, element esential, dan endless beauty. Semua itu sebenarnya straight forward, namun dapat diinterpretasi berlainan tergantung pada orangnya. Kalau dibilang basic, barang kita tidak kita tempatkan ke di dalam barang yang basic dikarenakan tidak basic, melainkan the next basic,” kata Yessi yang kelahiran Jakarta 12 Juni 1987. Shopatvelvet per tahun meluncurkan half dozen koleksi dengan fifty model. Untuk memperkuat bisnisnya, pasangan ini sudah membangun tim yang lengkap. Tim kreatif terdiri berasal dari 6 orang, tim pola 6 orang dan tim manufaktur 30 orang. Baik Yessi maupun Randy masih aktif mengelola bidang kreatif secara bersama-sama kendati di kartu nama jabatan berbeda. “Kami tidak mendambakan membagi kreatif terpisah berasal dari bisnis. Kami berdua percaya bahwa kita miliki kebolehan yang sama. Jadi terkecuali dipisah malah tersedia yang kurang,” ungkap Randy, kelahiran Jakarta 18 Oktober 1984. Untuk promosi, Shopatvelvet sebenarnya mengandalkan media sosial. “Dulu pernah beriklan di majalah cetak fashion. Tapi sekarang zamannya media sosial. Kami ukur ternyata lebih cocok dan terus menerus melalui media sosial. Produk kita juga dapat dibantu direkomendasi melalui media sosial,” Yessi menerangkan. Untuk distribusi, pasangan ini sukses menggandeng 70-an stockist juga pemain top seperti Goodsteps. Dari sisi harga, Randy menjelaskan, produknya masuk di pasar kelas menengah supaya harga Shopatvelvet di kisaran Rp 189-400 ribu. Namun sementara ini Randy juga sudah mengeluarkan merek fashion lain yang lebih premium dengan harga 10 kali lipat, yaitu Byvelvet. “Ini product untuk idealisme kami,” katanya. Byvelvet sekarang sudah dijual di department store Fenwick di London. “Di Indonesia kita malah belum menjual Byvelvet dikarenakan Byvelvet untuk pasar premium,” katanya. Yang pasti, untuk Shopatvelvet, tak hanya sudah dipasarkan di Indonesia juga sudah terjual sampai Malaysia dan Singapura. “Kami belum fokus di pasar internasional untuk product Shopatvelvet, 90% masih pasar Indonesia. Kami dapat perkuat infrastruktur pernah untuk luar negeri,” Yessi menimpali. Pasar Singapura dan Malaysia digarap dikarenakan miliki cii-ciri pasar yang relatif serupa dengan Indonesia. Randy mengakui bisnisnya sebenarnya sudah berkembang pesat. Dia bersyukur mengingat untuk mengawali bisnis ini modalnya cuma kecil, Rp 25 juta, dan sekarang sudah mempekerjakan puluhan orang. Yang juga menarik, bagi Yessi, ternyata mendesain fashion lebih menarik dibanding mendesain arsitektur. Maka, andaikata berniat memperdalam ilmunya di bidang fashion ya sekolah lagi. Ya, benar kata orang, business is about passion. `shopatvelvet <https://www.bobobobo.com/id/brand/shopatvelvet>`_. `iKat indonesia <https://www.bobobobo.com/id/brand/women/ikat-indonesia-by-didiet-maulana>`_. `cloth inc <https://www.bobobobo.com/id/brand/women/cloth-inc>`_.