Description

Informasi yang diperoleh dari kursus itu sudah membelikan sesuatu yang jauh lebih penting daripada keamanan kerja. Kursus itu sudah membelikan kami keamanan finansial dan kebebasan finansial. Kami bekerja keras di tempat kerja, dan kami juga mengerjakan PR kami. Seperti yang dikatakan ayah kaya saya sewaktu bermain Monopoli dengan Mike dan saya, "Kalian tidak menjadi kaya di tempat kerja, kalian menjadi kaya di rumah." The Motley Fools Are No Fools Menurut pendapat saya, salah satu buku terbaik tentang investasi ditulis oleh dua bersaudara yang menyebut diri mereka The Motley Fools. Buku mereka, The Motley Fool Investment Guide masuk dalam daftar buku terlaris selama bertahun-tahun. Baru-baru ini, di situs Web mereka, mereka menuturkan penggunaan permainan sebagai alat-alat pengajaran: ...di samping memberikan kesenangan dan interaksi sosial, permainan yang baik membuat anda lebih pandai. Permainan yang baik memaksa anda untuk berpikir, merencanakan, mengambil risiko, kadang-kadang hanya menebak atau berharap ... tetapi selalu—dan inilah kekuatannya—hasilnya, nasib anda, dipertalikan dalam pemikiran dan tindakan tersebut. Tindakan bertindak dan menang, atau gagal dan belajar, adalah sebuah tindakan yang muncul secara alamiah dari memainkan permainan. Salah satu karangan pendek kami yang Bodoh, tanggung jawab pribadi, diajarkan dan diilustrasikan dengan indah lewat permainan. Permainan Menuntut Lebih Dari Satu Kejeniusan Sistem sekolah berfokus terutama pada kejeniusan linguistik-verbal. Di depan, saya sudah mendiskusikan berbagai tantangan yang bisa dihadapi seorang anak jika kejeniusannya bukan kejeniusan linguistik- verbal, kejeniusan yang secara tradisional dipakai untuk mengukur IQ. Di sekolah, saya tidak bagus dalam membaca, menulis, mendengarkan, dan res. Duduk di bangku sekolah sungguh menyakitkan. Karena hiperaktif, bahkan sampai sekarang, saya belajar paling baik dengan kejeniusan yang dikemukan dalam pembelajaran fisik, interpersonal, intrapersonal, spasial, dan matematis. Dengan kata lain, saya belajar paling baik dengan melibatkan lebih dari satu kejeniusan. Saya belajar paling baik dengan melakukan, berbicara, bekerja dalam kelompok, bekerja sama, bersaing, dan bersenang- senang. Sekalipun saya dapat membaca dan menulis, itu adalah caya yang paling menyakitkan bagi saya untuk menyerap dan menyebarkan informasi. Itu sebabnya mengapa sekolah menyakitkan dan mengapa saya menyukai permainan sebagai seorang anak dan mengapa saya masih menyukai permainan sampai sekarang sebagai orang dewasa. Permainan sering kali merupakan guru-guru yang lebih baik daripada seorang guru yang berdiri di depan kelas, memberikan kuliah. saya benci duduk di ruang kelas yang sangat mengikat. Sampai hari ini, saya masih menolak untuk duduk di sebuah kantor. Optimization by https://ahlikandungan.com and https://sekaliklik.id/jam-digital-masjid/