Versions

Description

Pemberian dari Dua Ayah Saya Barangkali pemberian terbaik yang telah saya terima berasal dari dua ayah saya pada masa ketika saya berada dalam keadaan paling sulit. Ketika saya dikeluarkan dari SMU, ayah saya yang guru sekolah selalu mengingatkan saya tentang betapa pandainya saya. Ketika saya betul-betul rugi secara finansial, ayah saya yang kaya terus mengingatkan bahwa orang-orang kaya yang sejati telah kehilangan lebih dari satu bisnis. Dia juga akan mengatakan bahwa orang miskinlah yang kehilangan uang paling sedikit dan tinggal dalam rasa takut kehilangan sedikit uang yang mereka miliki itu. Jadi ayah yang satu mendorong saya untuk menerima kegagalan akademik saya dan mengubahnya menjadi kekuatan. Dan ayah kaya saya mendorong saya untuk menerima kekalahan finansial saya dan mengubahnya menjadi pencapaian finansial. Mereka mungkin telah mengajarkan subjek yang berbeda, tetapi dalam banyak cara kedua ayah saya mengatakan hal yang sama. Ketika anak-anak melihat yang terburuk dalam diri mereka, tugas orangtualah untuk melihat hanya yang terbaik. Anda mungkin memperhatikan bahwa ini berhasil tidak hanya pada anak kecil, tetapi juga pada anak-anak yang sudah dewasa. Bila segalanya sangat buruk dalam hidup anak anda, sebagai orangtua anda dihadapkan pada sebuah peluang besar—peluang untuk menjadi guru dan teman terbaik yang akan pernah dimiliki anak anda. Jika Ingin Kaya Anda Harus Mengerjakan PR Anda Baik orangtua saya maupun orangtua Mike terus-menerus mengingatkan kami untuk mengerjakan pekerjaan rumah (PR) kami. Namun, lagi-lagi, perbedaannya adalah bahwa mereka tidak merekomendasikan jenis PR yang sama. "Apakah kamu sudah mengerjakan PR-mu? tanya ibu saya. " Aku akan mengerjakannya begitu permainan ini selesai," jawab saya. "Kamu sudah bermain cukup lama! Sekarang kamu harus berhenti bermain dan belajar. Jika kamu tidak mendapat ranking bagus, kamu nanti tidak bisa masuk perguruan tinggi, dan karena itu, kamu tidak akan mendapatkan pekerjaan yang bagus," bentak ibu. "Ya, ya. Aku akan segera berhenti serelah aku membeli saru hotel lagi." "Dengarkan apa yang dikatakan ibumu, berhentilah bermain sekarang juga. Ayah tahu kamu menyukai permainan itu, tetapi sekarang waktunya belajar." Itu suara ayah saya, dan dia kelihatan tidak senang. Daripada merengek untuk minta waktu sedikit lagi, saya langsung berhenti dan meninggalkan permainan itu. Sedih rasanya memberesi rumah- rumah hijau, hotel-hotel merah, dan properti yang telah saya kumpulkan selama berjam-jam. Saya hampir menguasai seluruh sisi papan permainan itu. Tapi saya tahu orangtua saya benar. Besok ada ulangan dan saya belum mulai belajar. Ada masa dalam hidup saya ketika saya sangat terpesona oleh permainan Monopoli®. Saya memainkannya secara rutin sejak umur delapan tahun sampai empat belas tahun, saat saya mulai bermain sepakbola di SMU. Saya kira saya akan tetap bermain Monopoli secara rutin jika saya dapat menemukan lebih banyak anak seusia saya untuk bermain monopoli. Optimization by https://zamzambatik.com and https://sekaliklik.id/jam-digital-masjid/

Repository

https://github.com/merizakrisna/JASA-SEO.git

Project Slug

pemberian-dari-dua-ayah-saya

Last Built

5 years, 3 months ago passed

Maintainers

Badge

Tags

ayah, dua

Short URLs

pemberian-dari-dua-ayah-saya.readthedocs.io
pemberian-dari-dua-ayah-saya.rtfd.io

Default Version

latest

'latest' Version

master